Anak Berkebutuhan Khusus Unjuk Gigi Dalam Gebyar PK-PLK


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan Gebyar Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Pendidikan Dasar di Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/11). Acara yang dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemdikbud, Suyanto, ini diikuti oleh 300 peserta yang meliputi siswa, kepala sekolah, manajer bengkel sentra, dan perwakilan dinas pendidikan dari 33 provinsi.
Dalam Gebyar PK-PLK kali ini, anak -anak berkebutuhan khusus (ABK) menampilkan kreativitasnya masing-masing. Selain itu diselenggarakan pula berbagai lomba untuk anak-anak tersebut, seperti lomba manajemen pengelolaan dan pemberdayaan sentra, lomba penampilan stand, lomba unjuk karya ABK, lomba/festival band, lomba catur, dan lomba melukis. Dan untuk pertama kali pula ABK memiliki kesempatan berkompetisi dalam lomba penulisan jurnalistik dan lomba foto tentang ABK tingkat nasional 2012.
Menurut Direktur PPK-LK Pendidikan Dasar Mudjito, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa berkebutuhan khusus dalam berkarya. Kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan manajemen sentra dalam membina keterampilan anak-anak berkebutuhan khusus dan mendorong kepedulian daerah dalam pembinaan sentra PK-PLK.
“Anak berkebutuhan khusus juga mampu menghasilkan karya. Karena bila dibimbing secara komprehensif, penyandang disabilitas bisa turut unjuk karya,” kata Mudjito usai pembukaan Gebyar PK-PLK, Jumat (23/11).
Untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengembangkan kompetensi anak berkebutuhan khusus diperlukan suasana pendidikan yang menarik, menyenangkan dan menantang. Melalui ajang ini, setiap ABK bisa saling bersilaturahmi begitu pula dengan pengelola sentra.
Peserta Gebyar PK-PLK 2012 berasal dari sentra PK-PLK yang bernaung di Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri pembina di Indonesia. Sentra-sentra PK-PLK berperan sebagai penyusun program dan wadah keterampilan dan kecakapan hidup bagi siswa dan masyarakat berkebutuhan khusus.
Pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh Kemdikbud dirancang untuk mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk praktek di bidang multi kompetensi. Diharapkan nantinya usai mereka menjalani pendidikan dan pembinaan di Dikdas dan Dikmen, mereka akan menjadi seorang mandiri, profesional yang produknya memiliki daya saing di pasaran